Nikmatnya Tubuh Adik Iparku
Cerita Sex 69 - Usiaku hampir sampai 30 tahunan. Saya tinggal bersama dengan mertuaku yang janda yang telah lama ditinggal mati suaminya karena penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku mengharap saya tinggal di dalam rumah ibunya agar kami masih bergabung jadi keluarga tidak terpisah. Di dalam rumah itu kami tinggal 7 orang, tragisnya cuma saya serta anak laki-lakiku yang berusia 1 tahun sejenis kelamin cowok di dalam rumah itu, yang lain cewek semua.Baca Juga : CHECK UP BADAN BERUJUNG NGENTOTJadi… ini nih ceritanya. Awal September lalu saya tidak bekerja sebab mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di dalam rumah bersama dengan anakku, maklumlah saat saya kerja jarang-jarang sekali saya dekat sama anakku itu. Hari untuk hari kulalui tanpa ketakutan untuk stock keperluan akan akan habis, saya cuek saja serta saya makin terlena dengan kemalasanku.
Pagi seputar jam 9 wib, baru saya terjaga dari tidur. Kulihat anak serta istriku tidak ada selain, ah… mungkin di teras cetusku dalam hati. Waktu saya ingin turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku ke arah arah pintu. saat itu juga pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh… nyatanya ia bersama dengan tantenya Rosa yang tidak lain ialah adik iparku, rupanya anakku itu pipis dicelana. Rosa mengubah celana anakku, “Kemana mamanya, Sa…?” tanyaku. “Lagi ke pasar Bang” jawabnya “Emang tidak dikasih tahu, ya?” imbuhnya . Saya lihat Rosa pagi itu cukup salah tingkah, sesaat ia lihat mengarah bawah selimut dan salah memakaikan celana anakku. “Kenapa kamu?” tanyaku bingung “hmm Anu bang…” sekalian lihat kembali pada bawah.
“Oh… maaf ya, Sa?” kaget saya, rupanya selimut yang kupakai tidur telah turun 1/2 pahaku tanpa ada kusadari, saya bugil. Hmmm… semalam setelah tempur sama sang istri sampai saya kecapekan serta lupa menggunakan celana hehehe….
Anehnya, Rosa cuma tersenyum, bukan tersenyum malu, justru beliau mengkritik “Abis tempur ya, Bang. Ingin dong…” Tuturnya tanpa ada sangsi “Haaa…” Kontan saja saya kaget dengar pengakuan itu. Justru sekarang saya jadi salah tingkah serta berkeringat dingin serta bergegas ke toilet kamarku.
Dua hari sesudah mengingat pengakuan Rosa tempo hari pagi, saya tidak mengerti mengapa ia dapat mengatakan semacam itu. Setahu saya tuch anak paling sopan sedikit bicara serta jarang-jarang berkawan. Ah… waktu bodoh lah, jika ada peluang semacam itu saya tidak menyia-nyiakannya. Bagaimana tidak saya sia-siakan, Tuch anak memiliki tubuh yang benar-benar seksi, Kulit sawo masak, rambut lurus panjang. Bukanlah sok bangga, ia persis seperti bintang film serta artis sinetron Titi kamal. Kembali peristiwa yang kutunggu-tunggu hadir, saat itu rumah kami sepi-sepinya. Istri, anak serta mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedang iparku satu cocok kuliah. Cuma saya serta Rosa di dalam rumah. Pada saat itu saya ke kamar mandi belakang untuk masalah “saluran air”, saya berpapasan dengan Rosa yang baru usai mandi. Wow, ia cuma memakai handuk menutupi buah dada serta separuh pahanya. Ia tersenyum akupun tersenyum, seperti menyaratkan suatu hal.
Pada saat saya mengalirkan hajat mendadak pintu kamar mandi ada yang mendobrak.
“Siapa?” tanyaku
“Duhhhh… kan hanya kita berdua di dalam rumah ini, bang” jawabnya.
“Oh iya, ada apakah, Sa…?” tanyaku
“Bang, lampu di kamar saya mati tuh”
“Cepatan dong!!”
Slot Game Indonesia“Oo… iya, bentar ya” balasku sekalian mengkancingkan celana serta bergegas ke kamar Rosa.
Saya bawa bangku plastik untuk pijakan agar saya bisa mendapatkan lampu yang disebut.
“Sa, kamu pegangin nih bangku ya?” perintahku “OK, bang” balasnya.
“Kok kamu belum pakai pakaian?” tanyaku bingung.
“Abisnya cukup gelap, bang?”
“ooo…!?”
Saya berupaya mendapatkan lampu di atasku. Mendadak saja entahlah bagaimana bangku plastik yang ku injak oleng mengarah Rosa. Dan… braaak saya jatuh ke ranjang, saya menekan Rosa..
“Ou…ou…” apa yang berlangsung. Handuk yang menutupi sisi atas tubuhnya terbuka.
“Maaf, Sa”
“Gak apa-apa bang”
Anehnya Rosa tidak selekasnya tutup handuk itu saya masih ada di atas tubuhnya, malah ia tersenyum kepadaku. Lihat hal semacam itu, saya meyakini ia memberi respon. Kontan saja barangku tegang.
Kami sama-sama bertatap muka, entahlah daya apa mengalir ditubuh kami,
dengan berani kucium bibirnya, Rosa cuma terdiam serta tidak membalas.
“Kok kamu diam?”
“Ehmm… malu, Bang”
Saya tahu ia tidak pernah lakukan ini. Terus saya melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Makin lama dia membalas , sampai bibir kami sama-sama berpagutan. Kulancarkan serangan untuk serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai kelihatan dapat melayani gempuranku. payudara kepunyaannya sekarang jadi jajalanku, kujilati, kuhisap justru kupelintir sedikit.
“Ouhh… sakit, Bang. Tetapi enak kok”
“Sa… badan kamu sangat bagus, sayang… ouhmmm” Sambil saya meneruskan kebagian perut, pusar serta sekarang hampir dekat wilayah kemaluannya. Rosa tidak melarang saya melakukan tindakan semacam itu, justru dia makin gemas menjambak rambutku, sakit memang, tetapi saya diam saja.
Benar-benar indah serta harum memeknya Rosa, maklum dia barusan usai mandi. Bulu tertangani dengan potongan tipis. Sekarang saya menjulurkan lidahku masuk liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya saya.
“Adauuu…. sakiiit” tentunya dia melompat kesakitan.
“Oh, maaf Sa”
“Jangan semacam itu dong” mendesah dia
“Ayo lanjutin lagi” pintanya
“Tapi, giliran saya saat ini yang nyerang” aturnya selanjutnya
Tubuhku sekarang terlentang pasrah. Rosa langsung menyerang wilayah sensitifku, menjilatinya, mengisap serta mengocok dengan mulutnya.
“Ohhh… Sa, enak kali sayang, ah…?” jika ini entahlah dia dalami
darimanakah, waktu bodo ahh…!!
“Duh, gede sangat barang mu, Bang”
“Ohhh….”
“Bang, Rosa tidak tahan, nih… masukin punyai mu, ya Bang”
“Terserah kamu sayang, abang pun tidak tahan” Rosa sekarang ambil sikap duduk di atas pas cukup ke bawah perut ku. Dia mulai menggenggam kemaluanku serta mengarahkannya ke lubang vaginanya. sebelumnya sedikit susah, tetapi sesudah dia melumat serta membasahinya kembali baru cukup sedikit mudah masuknya.
“Ouuu…ahhhhh….” … semua kemaluanku ambles di goa kesenangan punya Rosa.
“Awwwh, Baaaang….. akhhhhh” Rosa mulai memompa dengan menyokong dadaku. Bukan sekedar memompa sekarang dia mulai dengan pergerakan maju mundur sekalian meremas-remas payu daranya.
Slot Game IndonesiaHal itu jadi perhatianku, saya tidak ingin ia menikmatinya sendiri. Sekalian bergoyang saya ambil sikap duduk, mukaku telah menghadap payudaranya.Rosa makin histeris sesudah kujilati kembali gunung indahnya.
“Akhhhh… saya tidak tahan, bang. Ingin keluar nih.
Awwwhhh??”
“Jangan dahulu Sa, tahan ya bentar” cuma sekali balik sekarang saya telah ada di atas badan Rosa genjotan untuk genjotan kulesakkan ke memeknya. Rosa terjerit-jerit kesakitan sekalian mendesak pantatku dengan ke-2 tumit kakinya, seakan kurang dalam kulesakkan.
“Ampuuuun…… ahhhh… trus, Bang”
“Baaang… goyangnya cepatin , ahhhh… dah ingin keluar nih”
Rosa bukan sekedar mendesah tetapi sekarang telah menarik rambut serta meremas tubuhku.
“Oughhhhh… abang ingin keluar, Zzhaa” kugoyang semangkin cepat, cepat serta cepat sekali sampai jeritku serta jerit Rosa membahana di ruangan kamar.
Erangan panjang kami telah mulai menampakan akhir laga ini.
” ouughhhhh…. ouhhhhhh”
“Enak, Baaaangg….”
“Iya sayang…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaku semuanya ke vagina Rosa serta kemudian ku berikan kontol ke mulutnya, kuminta dia supaya membersihkannya.
“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya punyaku sesudah dibersihkannya serta itu tanda-tanda permainan ini selesai, kamipun tertidur lemas.
Peluang untuk peluang kami kerjakan, baik di rumah, kamar mandi, di hotel serta saat sekalian menggendong anakku, saat itu di ruangan tamu. Dimana saja Rosa siap serta dimana saja saya siap.
0 Komentar untuk "Nikmatnya Tubuh Adik Iparku"