Cersex - Sebelum bercerita aku akan memberikan sedikit gambaran tentang saya. Aku seorang Pria yang berusia 23 tahun dan berstatus single. Namaku Dhani (nama samaran), tinggi badan 175 cm, berat badan 70 kg, kulit putih, wajah polos tapi ganteng, hehe. Itu kata dokter bohay kesayanganku yang akan aku ceritakan di cerita dewasa ini.
Aku sudah beberapa kali melakukan medical check up, bahkan 3 tahun berturut-turut aku melakukan hal itu untuk keperluan melamar kerja. Nah pada medical check up yang ke tiga ini, adalah medical check up yang paling membahagiakan untukku.
Pada 2 hari sebelumnya aku sudah melakukan tahap pertama, seperti tes urine, tes darah, dan tes kotoran (pup). Di sore itu aku melakukan medical check up untuk tahap terakhir, yaitu tes untuk mengetahui apakah aku punya penyakit dalam atau tidak. Sore sesampainya di tempat medical check up antriannya sungguh luar biasa panjangnya.
Untung saja saat itu adalah antrian medical check up tahap pertama, amanlah jadinya. Sesampainya di sana aku pun bertanya ketempat loket pedaftaran dan aku menunjukan surat untuk melakukan medical check up tahap terakhir. Kata pihak loket dokter yang melakukan medical check up tahap terakhir itu datangnya setengah jam lagi.
Karena seperti itu keadaannya, aku pun akhirnya terpaksa harus menunggu di kursi yang diperuntukkan para calon pasien untuk menunggu. Sebenarnya aku tipe orang yang tidak suka menunggu sih, namun bagaimana lagi karena memang aku butuh hasil test itu. Agar aku tidak bosan, aku pun bermain game di hp androidku.
BACA JUGA > NAFSU SEX IBU RUMAH TANGGA
Lumayanlah untuk pengilang rasa bosan. Saat itu dengan asiknya aku bermain game di kursi tunggu. Saking asiknya, tidak terasa sudah 45 menit aku menunggu dokter itu datang. Batere hp-ku yang lupa aku charge saat itu sudah lowbat karena aku gunakan untuk bermain game. Saat itu sudah setengah jam lebih dokter belum kunjung tiba.
Aku yang mulai merasa bosan karena sudah lama menunggu dan tidak ada hiburan lagi karena hp-ku lowbat, akhirnya aku bertanya kepada pihak loket pendaftaran lagi,
“Permisi Mbak, dokternya sudah datang belum mbak??? kata mbak dokter akan datang setengah jam lagi” tanyaku dengan muka yang sedikit kesal.
“Maaf Mas, dokternya belum datang mungkin, ini saya hubungi juga nggak membalas Mas, mungkin dia kena macet kali Mas, mohon sabar yah Mas” jawab mbak-mbak loket.
“Iya deh Mbak, huhhhh..” ucapku dengan muka kesal.
Tuh dokter niat praktek nggak sih, masak jam segini belum datang juga, ucapku menggerutu sembari menuju ke kursi tunggu. Dengan hati yang kesal, terpaksa aku harus menunggu lagi. Aku menunggu di kursi itu dengan melihat-lihat sekeliling klinik itu. Menit demi menit aku lalui dengan penuh kebosanan.
Tidak terasa aku sudah menunggu tepat selama 1 jam namun dokter tak kunjung tiba. Saat itu aku semakin kesal saja. Dalam hati aku menggerutu, kalau 15 menit lagi nggak dateng gue pulang deh, terserah mau dapet hasil testnya apa nggak. Di dalam kebosananku saat itu tiba-tiba saja ada hal menarik lewat di depan mataku.
Lewatlah seorang wanita yang cantik, putih, berdada montok, dan berpantat semok. Wow… gila tuh tante, hot banget ucapku dalam hati. Hilang begitu saja rasa bosanku ketika melihat dia. Jika aku perkirakan umurnya kisaran 30 tahunan. Sungguh hot banget para pembaca, wanita seusia dia tubuh dan kulitnya masih kencang sekali.
Andai saja dia dokternya, mau nunggu setahun juga aku betah, wkwkwk… khayalku. Sepanjang dia berjalan, kuperhatikan dia dari tempat dudukku, benar-benar kencang dan semok pantat tante itu. Namun sayangnya aku hanya bisa melihat dia beberapa detik saja, ahhhh. Kembalilah rasa bosan aku rasakan.
Saat menunggu dokter itu aku sampai menguap dan mengantuk. Namun sekitar 5 menit setelah lewatnya tante semok itu akhirnya pihak loket pun memberitahukan aku agar segera masuk keruang praktek dokter. Untuk ruangan medical check up tahap pertama dan terakhir kebetulan berbeda dokter dan ruangan.
Saat itu aku diantarkan salah satu karyawan klinik itu menuju keruangan dokter,
“Ini Mas ruangannya silahkan masuk” kata karyawan klinik.
“Oh iya mbak” jawabku lalu aku lekas masuk keruangan itu.
Aku bukalah pintu ruangan dokter itu, kemudian aku masuk,
“Selamat sore Mas” suara lembut dokter wanita menyapa aku ketika aku membuka pintu ruang periksa.
Seketika itu aku pun menoleh ke arah suara yang lembut dan menyejukkan hati. Ketika aku melihat kearah dokter itu, tidak aku sangka ternyata dokter yang akan memeriksa aku adalah tante cantik yang tadi aku lihat. Wah, kalau jodoh emang nggak kemana, haha. Aku yang tadinya sudah bermalas-malasan akhirnya bersemangat kembali.
Teryata khayalanku tadi menjadi kenyataan. Saat itu aku sempat terpana melihat kecantikan dan kemolekan tubuh dokter itu, hingga pada akhirnya lamunanku terbuyarkan oleh sapaan dokter cantik itu,
“Loh kog berdiri di situ sih Mas, mari Mas silahkan berbaring di kasur itu” ucapnya dengan lembut dan tersenyum manis.
“Oh iya Bu Dokter, maaf saya tadi melamun” jawabku, lalu aku segera berbaring di kasur praktek Bu Dokter itu.
Bu Dokter cantik segera menyusulku ke kasur prakteknya,
“Jadi ini medical check up tahap terakhir yah Mas, Oh iya Mas tolong dibuka kaosnya Mas” ucapnya.
Aku yang disuruh seperti itu pun segera menurut. Aku segera melepas kaosku lalu aku letakan di samping badanku,
“Apakah Mas pernah menderita penyakit berat ? contohnya seperti Tipes, Liver, ataupun penyakit dalam yang lainnya?” tanyanya padaku.
Saat itu aku hanya menggeleng saja,
“Okey, coba Mas tarik nafas lalu hembuskan secara perlahan yah, dan lakukan berulang-ulang yah sampai saya bilang berhenti” ucap dokter cantik itu dengan menempelkan stetoskopnya di dadaku.
Saat stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dadaku, seketika itu juga aliran darahku mengalir kencang dan detak jantungku berdetak dengan kencangnya. Tak hanya itu, parahnya saat itu batang penisku mulai menegang,
“Aduh gimana nih, kalau sampai ketahuan Bu Dokter bisa gawat nih” kataku dalam hati.
Saat itu akupun merasa gugup karena penisku berdiri dan kelihatan menonjol di balik celanaku. Sialnya saat itu Bu Dokter cantik memeriksa dari dada turun keperut dengan stetoskopnya. Semakin khawatirlah aku saat itu. Aku sempat menahan nafsu agar penisku tidak menegang, namun apa yang terjadi saat itu, semakin aku tahan semakin menonjol saja penisku.
Gawat nih, ucapku dalam hati. Apalagi ketika Bu Dokter memeriksa perutku, aku melihat belahan payudaranya yang putih dan mulus dari leher kaosnya yang sedikit terbuka, makin menjadi-jadi saja nafsuku saat itu. Penisku semakin tegang bahkan secara spontan penisku berkedut-kedut dari dalam celana,
“Loh Mas, kog kemaluan Mas tegang yah, Mas nafsu yah melihat saya” ucapnya tanpa rasa sungkan sedikitpun.
Matilah aku, ketahuan deh kalau penisku ereksi. Seketika mukaku memerah dan rasanya aku malu sekali,
“Kamu pasti nafsukan melihat saya Mas, dasar anak muda nggak bisa lihat yang bening-bening, haha” ucapnya lagi meledekku,
Aku hanya terdiam dengan mukaku yang memerah karena malu,
“Yaudah sekarang kamu lepas celana jeans sekalian celana dalam kamu, saya mau memeriksa apakah kamu punya penyakit hernia atau tidak” ucapnya.
Karena itu perintah Dokter dengan terpaksa akupun membukanya. Jadi saat itu posisiku telanjang bulat,
“Coba yah saya periksa dulu” ucapnya sembari memegang penisku.
Saat itu Dokter cantik membelai buah zakar hingga kepala penisku secara terus menerus,
“Gimana rasanya diginikan Mas, enak apa sakit Mas ???” tanyanya sembari terus membelai penisku.
“Enak Bu Dokter” ucapku polos dengan wajah memerah karena malu.
“Oh enak, berarti kamu tidak punya penyakit Hernia ini. Ngomong-ngomong penis kamu bagus juga yah Mas, udah gede, panjang, melengkung keatas lagi” ucapnya.
Awalnya penisku hanya dibelai, namun lama-kelamaan tangan Bu Dokter cantik itu mulai menggenggam dan mengocok penisku secara perlahan dengan tangan lembutnya itu,
“Ssssssssshhhh… Eughhhhh…” secara spontan aku mendesah.
“Enak yah Mas diginikan” ucapnya dengan terus mengocok penisku.
“Iya Bu, Oughhhh…” jawabku.
Wah ini Dokter mau memeriksa apa mau ngajak aku ML yah, kog medical check up begini amat caranya,
“Ngomong-ngomong kamu udah pernah ML apa belum sama cewek??” ucapnya mulai keluar jalur.
Aku yang merasa nikmat hanya menggelengkan kepalaku saja. Aku memang belum pernah sekalipun diperlakukan oleh wanita seperti ini. Jangankan dikocok, pacaran aja belum pernah, haha,
“Ouh belum pernah, masih perjaka yah kamu” ucapnya.
Iya Dok, Sssssssshhhh… Aghhhh…” ucapku lalu mendesah.
Tanpa banyak bicara lagi tiba-tiba saja Dokter cantik itu mulai mengkulum penisku. Mulutnya yang sexy itu mengkulum penisku dengan lembut namun nikmat,
“Ssssshhh… kog aku diginikan Dok, Ssssshhh… Ahhhhh..” tanyaku sembari menikmati kuluman maut Bu Dokter cantik.
Dokter cantik pun tidak menghiraukan lagi kata-kataku, dia secara terus menerus mengeluar masukan penisku dari mulutnya dengan lincahnya. Baru sekali ini aku merasakan disepong sama wanita, ternyata rasanya sungguh luar biasa. Dihisapnya penisku dengan penuh nafsu secara terus menerus,
“Dok, Ssssshhhh… Ahhhh… Ughhhh” desahku.
Sekitar 10 menit penisku dikulum tiba-tiba saja kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari dalam penisku. Penisku berdenyut-denyut dengan kencangnya dan,
“Crotttttttttt… Crotttttttttt… Crotttttt…”
Keluarlah spermaku di dalam mulut Bu Dokter cantik itu. Spermaku saat itu ditelan habis oleh Dokter cantik itu dengan lahapnya. Rasanya ngilu dan geli sekali yah jika sudah ngecrot tapi penis masih dikulum. Setelah spermaku ditelan habis dia berkata,
“Dasar perjaka payah yah kamu, masak baru di oral aja kamu udah keluar sih, haha..” ucapnya puas sembari meledekku.
“Hihihi, Maaf Dok, jujur saya melakukan hal seperti ini baru sama Bu Dokter” ucapku polos dengan wajah memerah.
“Iya saya tau, kelihatan kog kalau kamu masih perjaka, hehe..” ucapnya.
Aku kira saat itu sudah selesai medical check up nya setelah aku sudah mengeluarkan air maniku. Dokter cantik lagi-lagi membuatku bergairah. Dia melepas satu persatu pakaiannya hingga telanjang bulat. Pakaiannya dibiarkan tergeletak di lantai begitu saja,
“Loh kog Bu Dokter telanjang, kan yang medical check up saya BU???” tanyaku dengan wajah keheranan.
“Udah kamu nurut aja yah sama saya, kamu bakal dapet medical check up paling nikmat sedunia deh hari ini” katanya.
Setelah telanjang dia pun naik keatas kasur dan tanpa berbicara dia menindihku dan menciumiku. Wah ini udah nggak bener nih, ini bukan medical check up namanya, tapi medical ngentot, ucapku dalam hati. Bu Dokter pun menciumiku secara brutal saat itu, dia mencium dan menjilati bibir, leher,
bahkan daun telingaku pun dijilatinya,
“Bu, Ouhhhhh… geli Bu, Eughhh…” ucapku kegelian.
Tanpa menjawab dia terus menjilat dan menciumi leher, bibir, dan telingku secara bergantian. Aku yang tidak mempunyai pengalaman dalam sex saat itu hanya diam dan menikmatinya saja. Memang sex situ sungguh nikmat sekali para pembaca. Beberapa menit dia melakukan itu padaku agar aku terangsang lagi.
Usahanya memang tidak sia-sia, penisku yang tadinya sudah loyo, pada akhirnya berdiri lagi. Karena penisku berdiri lagi, secara otomatis penisku pun meyodok-nyodok bagian luar vagina Bu Dokter cantik. Mengetahui itu diapun segera menghentikan jilatan dan ciumannya,
“Wah penis kamu udah berdiri lagi yah, sekarang kamu akan merasakan hal terindah dalam hidupmu” ucapnya.
Setelah berkata seperti itu Bu Dokter cantikpun segera merubah posisinya. Dia yang tadinya menindih tubuhku, saat itu dia merubah posisinya dengan jongok di atas penisku. Dengan cepatnya dia meraih penisku lalu dia gesek-gesekan pada bibir vaginanya,
“Ssssssssshhhhh… Oughhhhh…Mas, Eughhhh…” desah Bu Dokter cantik.
Dia mendesah sembari terus mengesekan penisku pada bibir vaginanya,
“Geli Bu, Oughhhhh… Ssssshhh… Ahhhh… Oughhhh..” desahku.
Penisku secara terus menerus digesekan pada vaginanya. Kurang lebih selama 5 menit dia gesek vaginanya dengan penisku, lama kelamaan vaginanya mengeluarkan cairan putih yang membuat vagina Bu Dokter cantik basah. Apa itu yah yang dinamakan lendir kawin wanita, batinku. Setelah basah Bu Dokter pun segera memasukan penisku kedalam liang vaginanya,
“Blesssssssssssssssssssssssssssss…. Ahhhhhhhhhh” desah Bu Dokter sembari mendongakkan kepalanya keatas.
“Bu, Ouhhhhhh… enak Bu, Aghhhhhhhhhhhhhhh...” ucapku nikmat.
Setelah penisku masuk di dalam vaginanya Bu Dokter langsung saja mengoyangkan pinggulnya. Vaginanya yang lembut dan terasa rapat itu mulai memanjakan penisku. Bergoyanglah dia seperti menunggang kuda saja. Dia bergerak naik turun, bergoyang memutar, dan maju mundur dengan lincahnya.
Pinggulnya meliuk-liuk dengan payudaranya yang bergerak naik turun seiring dia mencabuliku. Aku yang merasakan nikmat saat itu hanya bisa mendesah saja. Tubuhku rasanya seperti tersetrum listrik tegangan tinggi. Baru kali ini aku merasakan yang namanya ML, rasanya geli, ngilu namun nikmatnya sungguh luar biasa. Bu Dokter tanpa henti terus beraksi di atas penisku. Dinding Rahimnya yang terasa lembut dan hangat membuat penisku semakin tegang saja. Rasanya saat itu penisku seperti diremas-remas oleh vagina Bu Dokter.
Pantatnya yang kenyal itu menempel dengan pahaku seiring dia bergoyang di atas tubuhku. Wajah Bu Dokter ketika ML denganku memerah. Tidak kusangka perjakaku hilang dengan seorang Dokter cantik yang semok dan haus sex itu. Walaupun perjakaku hilang namun aku tidak merasa menyesal sedikitpun.
Aku dan Bu Dokter terus mendesah nikmat dengan sesekali tubuh kami mengejang. Perbuatan mesum kami saat itu tidak terlalu lama karena aku sudah tidak tahan lagi menahan spermaku. Kira-kira sekitar 15 menit penisku digoyang oleh vagina hot Bu Dokter dan pada akhirnya penisku kembali mengeluarkan lahar panasnya,
“Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt….”
“Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… keluar lagi Bu Spermaku… Oughhhhh…” desahku panjang.
“Aku juga keluar Mas… Ahhhhhhhhhhhhhhhhh… ” desah Bu Dokter menyusul.
Akhirnya kami mendapatkan klimaks yang hampir bersamaan. Karena saat itu ada 2 orang yang masih mengantri untuk medical chek up tahap terakhir, maka Bu Dokter pun segera melepaskan penisku dari dalam Vaginanya. Setelah dicabut, sperma yang tadi keluar di dalam vaginanya, kembali keluar dari liang vaginanya.
Aku dan Bu Dokter segera membersihkan alat kelamin kami dengan menggunakan handuk yang diberikan oleh Dokter cantik itu. Setelah bersih kami segera mengenakan pakaian kami kembali seperti semula,
“Kapan-kapan kamu medical chek up lagi yah kesini Mas, nih kartu nama saya, nanti telefon saya yah, hehe” ucapnya genit padaku.
“Iya Bu Dokter cantik” ucapku singkat.
“Ya sudah nanti biaya check up biar saya yang bayar yah, dan hasil check up kamu biar saya antarkan juga nanti kerumah kamu yah, jangan lupa nanti kamu smskan alamat rumah kamu” ucapnya.
“Iya Bu… ” jawabku singkat.
Akupun saat itu segera meninggalkan ruang praktek medical mesum itu dengan wajah yang riang. Singkat cerita kira-kira jam 9 malam ternyata hasil check up ku diantarkan oleh Dokter cantik itu. Karena sudah malam Bu Dokter cantik setelah mengantarkan hasil check up ku dia langsung pulang dengan menggunakan mobilnya.
Semenjak kejadian itu aku sering diajak keluar oleh Bu Dokter cantik untuk sekedar makan dan memuaskan nafsu birahinya. Hubungan itu bertahan sampai 2 tahun saja karena dia harus pindah kerja. Seperti itulah cerita skandal sex-ku dengan Bu Dokter cantik di klinik saat aku Medical Check Up.
0 Komentar untuk "CHECK UP BADAN BERUJUNG NGENTOT"