Poker Online
IDNTOGEL
idnsports
Togel Online

KU ENTOD ANAK MAJIKANKU YANG PERAWAN



ini dimulai dari seseorang bernama Randi yang masih dimenangkan 19tahun. Dengan ciri-ciri muka yang cukup tampan, tubuh ramping, kulit sawo matang, dan agak tinggi. Tapi aku tidak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi keluargaku, saat SMA dulu cukup banyak wanita yang menyukaiku karena aku memang tampan, tapi jujur ​​tak ada yang bisa meluluhkan hatiku. Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran dan yang menarik perhatianku adalah toko pakaian yg baru buka. Mereka mencari seorang pegawai, lalu pergi ke toko dengan sepeda motorku.

Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju, menurutku toko itu lumayan besar dan akupun masuk ke sana. Ketika aku masuk tidak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 45 tahunan di tempat kasir dan akupun menghampiri dan tersenyum padanya, kemudian diapun membalas senyumanku.


“Nyonyaaa, saya mencari pekerjaan” Kataku membuka percakapan.
“Ohhh, iyaaa… pegawai kami baru saja keluar, kamu boleh bekerja di sini”

Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan, cara menyapa, cara melayani, dan lain – lain.

“Waahhh, kamu cepat tangkap yaaa?” Kata nyonya itu sambil tersenyum.
Akupun tersenyum kecil saja. Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Lena berkulit putih, rambut panjang, dan mempunyai wajah yang agak cantik menurutku. Dia jg baru saja mengetahui namaku.


“Dengar Andi, aku mau pergi senang, kamu tolong awasi toko ini”.
“Waahhh, tapi aku baru bekerja nyonya”.
“Tak apa-apa, nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”.
“Hmmmm, oke, deh” Jawabku tersenyum.
Nyonya Lena “Nayla, Nayla” dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Tidak lama kemudian gadis itu pun keluar, sungguh aku terpesona padanya pada pandangan pertama. Gadis bernama Nayla itu sungguh cantik, tubuhnya mungil dan agak montok. Bahkan payudaranya lumayan besar, pantatnya montok berisi, kulitnya putih, berrambut hitam panjang, dan pastinya senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat. Harus kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Setelah nyonya Lena pergi, kuberanikan diri untuk menyapanya.

“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”
“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun berbincang–bincang sebentar, dapat kuketahui Nayla sekarang berumur 18 tahun. Ibunya adalah seorang Wanita sibuk dan begitu juga dengan ayahnya. Jadi dia sering membantu menjaga toko. Tak lama kemudian seorang pelanggan datang, akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang–bincang lagi dengan Nayla, setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan membayar, akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi, Rannn… nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh…” akupun mengangguk.
Harus kuakui Nayla sangat asyik, semua omongan jadi nyambung, baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.
“Nay,kamu sudah punya pacar?” Tanyaku penasaran.
“Belum, kalo kamu?”.
“Aku jg belum”.
“Ohh…kita sama-sama singleeee donggg” Katanya sambil tersenyum.
Akupun tersenyum, rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tdk sama aku?” Tp aku tdk berani mengatakannya, jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dgn seorang gadis. Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?” Tanya Nayla.
“Hmmm,tidakkk kok” Jawabku.
“Hehehe… kamu keringatan yaaa?”
“Iyaaa,,,,” anggukku membalas candanya

Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi, akupun melayaninya dan kembali ke Nayla.

“Rann, kamu asyik ya orangnyaaa ..”
Aku terkejut mendengarnya, mengejutkan mengerti yang dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan kemenangan
“Ah, kamu jg asyik kok” Jawabku dengan tersenyum.

Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak bisa diturunkan, sangat tegang. Kami berpandangan sedih, lalu kuberanikan diri untuk menciumnya dan pada saat itu juga jantungku serasa berdegup kencang. Nayla agak terkejut, tapi dia tidak memberontak dan kukulum bibirnya dengan mesra. Kami berciuman ala French Kiss, ciuman inilah yang menjadi ciuman pertamaku dan awal dari kehidupan cerita dewasa ku.

Suasana semakin memanas, kuberanikan diriku untuk menyentuh payudara 34 B nya. Nayla agak terkejut, tapi karena terlanjur terbawa nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya, sejenak Nayla memberhentikan permainanku.

“Rannn, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”
Lalu aku segera berjalan ke arah Nayla, Nayla mengajakku masuk ke dalam tokonya dan mengajakku ke kamarnya. Setelah sampai ke kamarnya di lantai 2 kuberanikan diri untuk menciumnya lagi dan Nayla membalas ciumanku dgn mesra. Sementara tanganku kembali meremas payudara Nayla yg sudah mengeras. Setelah lebih kurang lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu. Saat penisku yang besar terpampang, Nayla cukup kaget dan agak jijik. Mungkin ini adalah pertama kalinya dia melihat sebuah penis, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film cerita dewasa yang selalu kutonton.

Nayla tak tahu harus berbuat apa dengan penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku

“Ah, jijik, Ran, gak mau ah” tolaknya.
“Ayo deh, Nay, entar kamu bakal merasakan kenikmatan” kataku meyakinkan.

Nayla akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku. Dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dengan lembut. Pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa kulumannya terasa nikmat dan membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan. Setelah puas bermain dengan penisku Nayla kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dengan perlahan, dia tak menolak dan malah tersenyum.

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Nayla telanjang bulat. Kuraba dan kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus. Tanpa menunggu lama akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya. Nayla merasa agak geli, tetapi dia sangat menikmatinya. Terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku kembali melakukan French kiss denganya sebentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya. Memeknya masih mulus dan halus pertanda Nayla sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Nayla ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana.

“Apa yang akan kamu lakukan, Rann?” Tanyanya heran.
“Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh” Kataku padanya.
“Jangan, Rud, aku masih perawan”.
Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nayla yang sudah basah, sementara Nayla hanya bisa berkata “Jangan, Rannn,,”, sebenarnya aku agak kasihan, tetapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yang basah.

Nayla berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk karena memek Nayla yang masih sempit. Saat kumasukkan perlahan, wajah cantik Nayla mengeluarkan air mata dan Nayla mendesah kesakitan. Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Nayla merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Rud, enak, Rud, ahhh, terusin, Rud, Akkkhh”

Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Nayla mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat. Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Nayla mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dengan lebih keras oleh memeknya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Ruann, enak, Rann, Ahhhh” Begitulah kata yang muncul dari mulut Nayla pertanda dia suka dgn permainanku.

Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Nayla mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lalu kukocokkan dgn cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya. Nayla pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkan cerita dewasa ini. Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Nayla mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya. Lalu kunaik turunkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Nayla semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat.

“Ahhh, Rann, terusin Rannn, Ahhh, lebih cepat lagi, di”.
“Oke, sayang”. Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan
“Ahhh, Rannn, nikmat banget, Rann, Ahhhh, Ssssst”

Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, buatku mendesah kecil sementara tubuhku berhenti berhenti keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya. Memek Nayla kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan lemak yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Nay?Enak, gak?”Tanyaku
“Enak banget, Rann, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, makasih, ya?” Dia berkata sambil tersenyum padaku
“Aku yang berterima kasih, Nay” Kataku membalas senyumannya.

Kamipun segera membersihkan diri dan kulap bekas darah perawan Nayla. lalu kamipun mandi bersama mengakhiri cerita dewasa kami dan kembali memesan toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan menunggu. Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Nayla melayani mereka. Sampai jam 05.00 Nyonya Lena pulang, dia suka dengan cara kerjaku dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dengan Nayla pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa–apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini dan Nayla adalah Wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.

0 Komentar untuk "KU ENTOD ANAK MAJIKANKU YANG PERAWAN"

Back To Top