aku bekerja di bagian audisi dgn atasanku, Pak Tony. Orangnya galak, usianya sekitar 45an, badannya masih tegap kekar dan perkasa karena dia memang keturunan tentara.
Hari itu Pak Tony memanggilku ke ruangannya.
“San, bulan depan kita mau produksi sinetron baru. Untuk pemeran utama aku sudah dapat, tp aku masih butuh pemain pembantu dgn kriteria cewek yg cantik dan seksi. Kamu tolong siapin audisi untuk itu ya!” perintah Pak Tony padaku.
BACA JUGA > TERAPI SEX DENGAN DR AMEY
Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat dgnya, pernah sewaktu masih duduk di bangku SMU aku menjadi kakak kelasnya dan “nembak” dia, tp dia menolak alesannya masih kecil dan belum siap pacaran. Tp sekarang dia sudah punya pacar mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Rumah Cindy dan rumahku tdk jauh, hanya terpaut 3 rumah. Setiap hari waktu dia masih sekolah, dia selalu melewati depan rumahku. Dgn pakaian sekolahnya yg ketat seksi, aku sering membayangkan tubuhnya yg seksi itu. Buah dada yg kenyal, dan isi dibalik roknya bikin aku sangat penasaran.
Segera saat itu juga aku telpon dia.
“Halo, bisa bicara dgn Cindy?” tanyaku di telepon.
“Iya ini Cindy, ini siapa ya?”
“Ini mas Herman, gini Din aku mau ngajakin kamu ikut audisi di kantorku kalau kamu gak sibuk. Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek yg cantik dan seksi. Cocok sekali dgn kamu.” Godaku
“Ah, mas Herman bisa aja. Aku sih setuju aja mas. Kapan itu audisinya? Tp kira-kira bisa lolos ga?”
“Udah tenang aja, ntar mas Herman bantu. Yg penting Cindy datang aja dulu. Besok hari Rabu siang jam 2 ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan jangan lupa pake pakaian yg seksi ya.”
“Oke Mas, tenang aja. Sampai ketemu.”
Pada hari-H nya Cindy datang ke kantorku dgn diantar oleh pacarnya. Cindy mengenakan pakaian cukup seksi, dgn kemeja lengan panjang tp kancing bagian atasnya sengaja dia buka, jadi lipatan buah dadanya cukup nampak. Aku jadi semakin bernafsu saja melihat dia seperti itu.
“Halo mas Herman, kenalin ini Ricky.” Cindy memperkenalkan pacarnya padaku.
“Halo aku Herman. Aduh Cindy kamu cantik sekali, dan seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama kamu, dan pasti kamu diterima.”
Pujianku pada Cindy itu membuat pacar dia jadi sedikit sewot, tp aku cuekin aja dia.
“Ayo Din, langsung masuk ka ruangan audisi aja. Bosku sudah menunggu.”
Segera aku dan Cindy meninggalkan pacarnya yg sedang sewot itu di ruang tunggu.
Di dalam, Pak Tony sudah menunggu dan akhirnya audisipun dimulai.
Sekitar sepuluh menit audisi, aku mengantar Cindy keluar. Tp kemudian Pak Tony memanggilku lagi
“Herman..!! Kesini sebentar..!!” teriak Pak Tony dari dalam ruangan.
Aku segera bergegas meninggalkan Cindy dan menuju ruangan itu.
“Iya Pak, ada apa? Ada yg bisa saya bantu?” tanyaku.
“Cewek cantik tadi temanmu ya? Cukup seksi juga dia. Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia untuk pemeran sinetron ini?”
“Iya Pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap dia bisa lulus Pak. Emangnya kenapa Pak?”
“Aku bisa saja meloloskan dia, tp ada syaratnya, aku mau tidur dgn dia semalam. Bisa ga?”
Tertkejut aku mendengar permintaan Pak Tony itu, sebenarnya sudah biasa cewek yg akan ikut main sinetron
“dicobain” sama Pak Tony, tp berhubung Cindy tetanggaku aku jadi sedikit canggung.
“Beneran Pak? Nanti saya coba bicara sama dia dulu Pak.”
“Oke, usahain ya.”
Beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara dgn Cindy mengenai hal ini. Sedangkan jika tdk aku lakukan bisa-bisa Pak Tony yg marah padaku dan bahkan aku bisa dipecat.
Akhirnya kuberanikan diri menghubungi Cindy leat telpon untuk memberitahu hal ini. Di telepon aku Cuma bilang bahwa Cindy diditerima untuk audisi sinetron ini, tp dia harus menemui Pak Tony di hotel X untuk menandatangani kontrak. Aku tdk bilang kalo dia akan ditiduri Pak Tony disana.
Awalnya Cindy bingung kenapa harus di hotel, tp akhirnya dgn berbagai alasan yg kuberikan akhirnya aku setuju saja.
Setelah sepakat ketemuan di hotel jam tiga sore, aku segera memberitahu Pak Tony dan ternyata dia mengajakku untuk menemaninya disana. Wah, kesempatan nih aku ngliat Cindy dikerjain sama laki-laki.
Di hotel itu, sesuai pesanku Cindy datang sendiri. Di lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa Pak Tony menunggu di kamar 512. Aku segera mengantar Cindy kekamar itu. Di jalan, isi dalam celanaku jadi semakin mengeras saja membayangkan apa yg akan dilakukan Pak Tony padanya. Kami masuk di kamar itu dan Pak Tony sedang duduk di ranjang menunggu kami.
“Selamat sore Pak.” Sapa Cindy pada Pak Tony.
“Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu Cindy.” Balas Pak Tony, memang Cindy dgn rambutnya yg lurus sebahu dan mengenakan baju yg cukup sexy membuat setiap laki-laki pasti tertarik padanya.
“Herman, kamu tetap disini saja jagain kami.”
“Terus bagaimana dgn kontraknya Pak?” tanya Cindy yg sudag sangat penasaran.
“Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tp kamu layani dulu Pak Tony disini yah?” jawabku ke Cindy.
“Layani apa maksud mas Herman?”
“Pak Tony ingin tidur sama kamu sekali saja dan kontrak sinetron itu pasti diberikan ke kamu.”
“Mas Herman serius? Apa-apaan ini?”
Saat sedang bingung-bingungnya, Cindy bertambah kaget karena tiba-tiba Pak Tony sudah memeluknya dari belakang, menggerayginya dgn tangganya yg kekar.
Cindy memberontak dan berusaha melepaskan diri dari Pak Tony, tp tangan Pak Tony dgn kuat tetap memeluknya.
“Jangan!! Lepaskan aku atau aku akan teriak” ancam Cindy semHasan berusaha melepaskan diri.
“Ayolah Cindy, aku janji karir kamu akan bagus nanti sebagai aktris. Layani saja aku hari ini” rayu Pak Tony
“Iya Din, apa artinya pengorbanan kamu ini jika nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang terkenal.” Tambahku.
Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu, rontaan Cindy yg tadi sangat kuat ingin melepaskan diri, kini semakin melemah dan akhirnya dia hanya pasrah saja oleh perlakuan Pak Tony.
“Nah gitu dong, anak manis.”- Foto Hot Artis Pelacur
Pak Tony melucuti pakaian Cindy satu persatu, dan Cindy hanya diam pasrah dgn pandangan kosong, sepertinya dia sedang memikirkan tawaran dari Pak Tony itu dan sedang membayangkan menjadi aktris besar.
Setelah Cindy bugil, kini Pak Tony yg melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang bulat juga. Aku hanya terpana menyaksikan kemolekan tubuh Cindy yg tanpa sehelai benangpun itu. Kedua payudaranya tampak indah dan kulitnya yg putih mulus semakin membuat dia terlihat sempurna sebagai seorang wanita.
Kini Pak Tony sedang menciumi leher Cindy sambil kedua tangannya meremas-remas payudara kenyal Cindy. Jilatan-jilatan Pak Tony membasahi leher Cindy yg putih mulus. Sesekali mulut Cindy yg mungil itupun dilahapnya dgn buas.
Sekitar sepuluh menit Pak Tony puas menciumi bagian ata tubuh Cindy. Cindy hanya pasrah saja menikmati permainan lidah Pak Tony.
Saat Pak Tony memainkan puting Cindy dgn lidahnya, Cindy sedikit menggelinjang karena geli.
“Ugghhhh.. Pak.. pelan pelan. Geli Pak” rintih Cindy sambil menggelinjang.
Dan kini jilatan-jilatan lidah Pak Tony turun menuju ke lubang kewanitaan Cindy.
Cindy semakin tdk tahan menahan geli saat Pak Tony dgn lihainya memainkan lidahnya ke meqi Cindy yg sedikit ditumbuhi bulu halus itu.
“Uuggghhhh.. mmpphhh.. geli Pak.” rintih Cindy lagi sambil tangannya meremas bantal untuk menahan geli.
Beberapa menit kemudian, Pak Tony yg masih bermain di wilayah meqi Cindy, kini mengocok lubang itu dgn jari tangannya. Pertama dimasukannya satu jari ke meqi Cindy dan digerakannya keluar masuk. Kemudian dua jarinya dimasukkan dan kocokannya semakin cepat. Cindy merintih-rintih menahan entah sakit atau nikmat yg dirasakannya.
“Ohh.. Ohh.. mmmphhhh… Paak..”
“Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?” tanya Pak Tony sambil terus memainkan tangannya.
Cindy sepertinya sudah lupa dgn segala kebimbangannya yg tadi dia rasakan. Kini dia hanya merasakan kenikmatan dunia yg tiada taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal sehatnya.
“Gimana rasanya sayang? Nikmat kan?”
“Oh.. mmmppphhhh.. nikmt.. Pak… mmmppphhh..” rintihnya. “ter.. us.. paaak…”
Selesai mengocok meqinya, kini Pak Tony berdiri dan menodongkan penisnya yg sudah tegak berdiri dari tadi ke depan muka Cindy dan segera ditariknya kepala Cindy dan diarahkannya ke mulut mungil Cindy untuk mengulumnya. Mulut Cindy yg tdk terlalu besar tampak kesulitan menerima penis besar Pak Tony, tp Pak Tony terus memaksakannya untuk masuk dan meggerakannya maju-mundur.
“Aaah.. gila nikmat banget sepongan kamu sayang. Kamu memang cewek yg hebat Cindy” Pak Tony semakin cepat mendorong penisnya keluar-masuk ke mulut Cindy sehingga terkadang Cindy tersedak.
Tak kusangka juga ternyata Cindy cukup pandai juga memainkan penis lelaki dgn mulutnya. Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah bercinta dgn pria lain?
Setelah Cindy tampak kecapean mengulum penis besar itu, kini Pak Tony siap menghujmkan rudalnya ke targetnya yaitu meqi Cindy.
Pak Tony menghadapkan rudalnya di depan meqi Cindy yg sudah basah.
“Pak, pelan pelan ya. Meqi Cindy masih sempit soalnya.” Pinta Cindy.
Cindy dalam posisi terlentang dan Pak Tony menindihnya dari atas sambil mengarahkan penisnya ke lubang tujuan.
Dan Blesss..! seiring dgn masuknya penis itu ke meqi sempit itu, Cindy meqiik tertahan menahan sakit.
“Mmmpphhhh.. pelan-pelan pak. Sakit sekali.”
“Maaf sayang, abisnya meqi kamu sempit banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti juga pasti jadi enak.”
Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali Pak Tony memainkannya maju mundur sambil dia ciumi bibir dan kedua buah dadanya. Cindy juga tak kalah buas membalas lumatan bibir Pak Tony itu.
Sekitar 5 menit kemudian, tubuh Cindy mengejang pertanda dia sudah memperoleh orgasmenya.
“Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu saja sudah orgasme. Lanjut ya sayang.”
Ada sekitar 15 menit Pak Tony menghajar meqi Cindy. Rambut Cindy sudah acak-acakan dan seluruh tubuhnya sudah basah dgn keringat, tp tampaknya Pak Tony masih kuat bertahan lama.
“Aaaghhh.. Aaaghhh.. mmmpphhh.. Pak… aaghhh…” Cindy meracu tak karuan menahan nikmat yg dirasakan.
Kemudian Pak Tony merubah posisi, kini dia tiduran terlentang di ranjang dan Cindy dia suruh duduk di atasnya sehingga dia bisa menusuk-nusukan penisnya ke meqi Cindy dari bawah. Dan bles, penis itu masuk lagi ke lubang meqi Cindy. Cindy sendiri lama kelamaan tampak menikmati juga dgn menggoyang-goyangkan pinggulnya untuk menerima tusukan penis Pak Tony dari bawah. Keringat semakin deras menggucur di badan kedua manusia yg sudah lupa kesadaran itu. Payudara Cindy yg menggantung-gantung diremas-remas dgn kasar oleh pak Harsi, namun Cindy tdk peduli, yg dia rasakan sekarang hanyalah hasrat menggebu-gebu untuk memuaskan nafsunya.
Setiap kali penis Pak Tony menusuk ke atas, Cindy selalu meqiik pelan. Dan terkadang Pak Tony mempercepat tusukannya ke meqi Cindy.
Pemandangan itu sungguh bikin aku jadi sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk melakukan hal yg sama pada Cindy. Peniskupun sudah berdenyut-denyut ingin mencari pelarian. Tp tetap kutahan sampai permainan mereka selesai.
Lalu Pak Tony menidurkan Cindy yg sudah benar-benar lemas ke ranjang dgn posisi terlentang.
Edaannn, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku dalam hati yg kasihan melihat Cindy yg sudah lemas tak berdaya tp tetap diserang terus oleh Pak Tony.
Dari posisi Cindy terlentang di ranjang, Pak Tony mengangkat kaki kanan Cindy ke pundaknya dan dia hujamkan lagi penisnya ke meqi Cindy. Slep.. slep.. slep.. suara kedua kelamin mereka kembali beradu.
Cindy sudah terengah-engah kehabisan tenaga, tp sebaliknya Pak Tony semakin mempercepat gerakannya.
“Akh.. akh.. uuhh.. mmmpphhhhh…” Cindy semakin meracau tak karuan dgn badannya terdorong-dorong seiring gerakan Pak Tony.
Hampir 10 menit, Cindy menahan serangan Pak Tony yg seperti sudah kesetanan. Tiba-tiba Pak Tony menarik penisnya dari meqi Cindy dan dia mengocok penisnya di depan muka Cindy
“Oooohhh… aku keluar…” CrOOtt.. CrOOtt.. CrOOtt… sperma Pak Tony muncrat semua ke muka Cindy sehingga membasahai wajah sayu itu.
“Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar-benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini berhubungan badan dgn perempuan.” Pak Tony memuji Cindy.
Pak Tony segera memakai pakaiannya sedangkan Cindy masih tertidur lemas di ranjang, matanya sayu dan badannya masih berpeluh keringat.
“Hei Herman, dari tadi kamu Cuma melongo saja disitu, emang kamu ga kepengen ngesex. Sana nikmati saja gadis itu, bukannya kamu sudah lama memendam rasa pada dia? Sana mumpung ada kesempatan.”
Aku kaget mendengar perkataan Pak Tony, tp jujur dalam hatiku memang bergejolak penuh hawa nafsu terhadap Cindy. Dan memang benar kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini?
Dan sekarang sepertinya aku yg kerasukan setan, langsung kudekati Cindy yg masih meringkuk lemas di ranjang. Kubuka semua pakaianku sampai telanjang bulat. Cindy yg melihatku jadi bertambah kaget.
“Mas Herman mau apa? Jangan Mas, Cindy sudah ga kuat.”
Takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak membelakangiku. Pemandangan bongkahan pantat indah dan meqi merah dari seorang gadis yg sudah lama kusukai bagaikan mimpi yg menjadi kenyataan bagiku. Langsung kuarahkan penisku yg sudah menegang ke arah meqinya yg merah merekah itu.
“Jangan Mas Herman..” Cindy kembali meronta, tp blesss… kembali meqinya disumpali dan kali ini oleh penisku.
Penisku dapat masuk dgn lancar, mungkin karena lubang meqinya sudah sedikit “terbuka” oleh karena Pak Tony tadi.
Saat penisku masuk penuh ke dalam, kurasakan nikmat yg selama ini belum pernah aku rasakan. Dan langsung saja kugenjot meqinya dari belakang dgn posisi dogy style. Gerakanku yg cukup keras membuat Cindy terdorong maju-mundur juga sehingga payudaranya terlihat terayun-ayun.
Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan kuremas-remas Herman tetap kugenjot dia.
“Okh.. Okh.. aku.. su..dah.. tdk.. kuat.. akh.. mas.” Rintihnya
Keringatnya kembali bercucuran dan begitu juga aku.
Sekitar 15 menit aku mengocoknya, dan kini kuhadapkan penisku di mukanya untuk dihisap seperti Pak Tony tadi.
Tanpa menunggu perintahku Cindy segera meraih penisku dan memasukannya ke mulutnya sambil terkadang mengocoknya.
Aku melenguh keenakan merasakan permainan mulut Cindy dan kocokan tangannya.
Beberapa menit kemudian, saat penisku masih didalam mulut Cindy, kurasakan klimaksku akan segera datang dan kubiarkan saja penisku tetap di dalam mulutnya. Dan akhirnya creett..creett… pejuhku tumpah di dalam mulut Cindy hingga dia memuntahkannya karena terlalu banyak. Tp ada beberapa yg tertelan olehnya.
“Waaah, enak sekali ternyata ngentotin kamu Din. Mas benar-benar puas banget.”
Cindy kembali ambruk ke ranjang dgn mulut yg belepotan oleh pejuhku.
Dgn handponeku, kufoto dia karena posenya sangat seksi yg tanpa busana dan berpeluh keringat itu. Kujadikan foto itu kenang-kenangan persetubuhanku dgn Cindy hari itu.
Setelah kejadian itu, Cindy mendapatkan peran dalam sinetron itu sesuai janji Pak Tony.
Dan kami berjanji tdk akan menceritakan kejadian itu pada siapapun.
1 Komentar untuk "MERELAKAN KEPERAWANAN UNTUK JADI ARTIS"