Nikmatnya Bersetubuh Dengan Si Tante
Cerita Sex 69 - Oh Enaknya Memek serta Susu Tante Laras Minggu, Mei 27th, 2018 - Narasi DewasaCerita Seks – sebelumnya setelah ada cerita Caraku Membujuk Pacar Bikin di Ajak Ngeseks, sekarang ada narasi Oh Enaknya Memek serta Susu Tante Laras. selamat membaca serta nikmati hidangan spesial bacaan narasi dewasa paling baru seks bergambar yang hot serta ditanggung hebat tingkatkan nafsu birahi sex ngentot.Oh Enaknya Memek serta Susu Tante Laras
Baca Juga : ML DENGAN SAHABATKU YUSSISepanjang saya masih menganggur, saya seringkali ke rumah Tanteku Laras. Sepanjang disana saya menolong bersihkan halaman serta mengendalikan perkakas rumah. Maklum tanteku itu hidup sendirian. Untuk masalah angkat-mengangkat dia tidak mampu. Satu sore sesudah saya menggeser pot di halaman supaya terlihat rapi, saya ingin ke kamar mandi, ingin bersihkan tangan serta buang air. Toilet Tante Laras berada di dalam kamarnya, hingga jika ingin ke kamar mandi harus ke kamarnya dahulu. Tanpa ada ragu-ragu kubuka kamar yang tidak terkunci itu untuk ke arah kamar mandi. Demikian kubuka pintu kamarnya saya terkejut, kulihat Tante Laras barusan usai mengeringkan badannya dengan handuk setelah mandi.
Waktu kubuka pintu barusan, Tante Laras sedang dalam kondisi telanjang membelakangiku. Tante Laras rupanya tidak mengerti jika saya sedang memerhatikan pinggul serta bokongnya dengan gemetar. Beberapa waktu selanjutnya kututup kembali pintunya, dengan perasaan yang bimbang serta takut sebab masuk kamarnya tanpa ada mengetuk pintu lebih dulu.
Malamnya saya tidak dapat tidur, kemaluanku berdiri terus. Saya keluar dari kamar, rupanya Tante Laras sedang tonton TV sendirian. Saya ingin memberinya teguran tetapi nantikan dahulu, Tante Laras sedang menggunakan baju yang merangsang, pahanya yang putih terungkap, sesaat tangan kanannya rupanya sedang mengelus kemaluannya sendiri. Saya diam-diam duduk cukup di belakang tempat duduknya sekalian memerhatikan tingkahnya itu dengan sedikit kuatir. Pada akhirnya dengan perasaan yang semakin kalut saya kembali pada kamar. Kemaluanku yang semakin tegang pada akhirnya kukeluarkan , sekalian kuelus-elus.
Beberapa waktu selanjutnya kejantananku telah demikian kencang serta berasa ingin keluar.
Mendadak terdengar suara Tante Laras, “Kenapa Tok, kepanasan ya?”
“Eh.. iya Tante,” jawabku terbata-bata.
“Kamu mengapa?” tanyanya tanpa ada lihat mengarah kemaluanku.
Saya ingin tahu serta dengan membulatkan tekad, kubiarkan terus kemaluanku tergerai di luar celana dalamku.
“Nggak tahu nih Tante, ini tegang terus,” sekalian kutunjukkan kemaluanku.
Slot Game IndonesiaTante Laras memandangnya selintas dengan tenang. Tante Laras terus masuk ke kamarku tanpa ada memedulikan kejantananku yang melawan.
“Tok, tolongin Tante dong, kelilipan nih..” sekalian mengucek-ngucek matanya.
Saya berdiri serta kuhampiri, instingku menjelaskan jika ini ialah isyarat saja supaya saya mendekatinya.
Pikiranku sangatlah kotor. Kuhampiri Tante Laras, senjataku yang telah siap tempur ke arah lurus ke depan ke arah perutnya. Lalu kupeluk Tante Laras, batang kemaluanku terjepit di perutnya, tanganku meremas mengarah payudaranya. Rupanya Tante Laras tidak menggunakan BH. Saya makin berani, kusingkapkan dasternya, kugapai payudaranya dengan penuh nafsu. Tante Laras diam saja. Tenang saja ia. Kuciumi lehernya dari belakang, payudaranya masih kencang.
Sesaat selanjutnya payudaranya semakin keras serta putingnya semakin melawan. Nafas Tante Laras telah mulai mendesah-desah sinyal ia mulai terangsang. Kubuka dasternya, kulihat tubuhnya yang putih mulus. Kulepas celana dalamnya, bulu kemaluannya lebat di atas kulitnya yang putih. Tanpa ada kusadari kami telah sama-sama berangkulan tanpa ada dibatasi selembar benangpun. Tante Laras telah membalas ciumanku dengan buasnya. Tubuhku semua diciumi, sampai ke bawah, terus ke perut, terus ke bawah serta sampailah mengarah kemaluanku yang telah dia pegang semenjak barusan, mungkin takut kusembunyikan. Saya ambil sikap duduk di tepi tempat tidur, sesaat dengan pergerakan yang memiliki pengalaman dia mulai mengulum serta menjilati kejantananku sekalian tangannya mengocok dengan lembut.
Saya merasakan nikmat yang mengagumkan, bertepatan dengan itu keluarlah maniku, beberapa menyemprot ke hidungnya yang mungil. Tante Laras masih mengocok-ngocok sekalian meremas-remas kemaluanku, hingga selesai telah sperma yang kukeluarkan barusan. Tante Laras terlihat senang. Ditambah lagi saya, seribu kali senang. Tante Laras terus mendustai kemaluanku yang tidak sekeras barusan walau belum berkurang. Tante Laras terus mendustai kemaluanku. “Kontol kamu bagus To, besar .” Saya tidak menjawab, cuma tersenyum manja. Oleh kelihaian tangannya, selekasnya kurasakan kembali rasa nikmat seperti waktu ngaceng barusan. “To, kontolmu telah ngaceng . Masukin ke gawukku yuk.” Lalu Tante Laras ambil tempat terlentang di sebelahku, mani yang melekat di mukanya telah dibikin bersih dengan bantal.
Tanpa ada diperintah , saya ambil tempat sebaliknya. Kuarahkan kemaluanku ke liang senggamanya yang merah merekah, dibimbingnya batang kejantananku dengan tangannya, digosok-gosokkan kepala kemaluanku di atas liang senggamanya yang telah basah mengarah atas serta bawah kemaluannya. Selanjutnya ditempatkan pas di muka gerbang kemaluannya. Satu kali lagi tanpa ada diperintah serta cuma berdasar perasaan saja kutusukkan semua batang kemaluanku ke liang sorganya. Liang senggamanya berasa sempit, serta dindingnya terus memijit-mijit kemaluanku yang makin mengeras di goa enaknya. Kudengar dia menjerit-jerit kecil nikmati gesekan kemaluanku dengan prima. Tanpa ada kusadari bokongku telah turun naik yang menyebabkan batang kemaluanku keluar masuk liang senggamanya. (Mungkin pembaca belum kuceritakan jika sakalipun saya tidak pernah main wanita, dengan Tante Laras ini, baru kali pertamanya saya lakukan sendiri apa yang diberi nama senggama, seperti yang pernah kulihat di film biru)
Selang beberapa saat nafas Tante Laras makin cepat, bertepatan dengan itu dia makin kencang meningkatkan pinggulnya hingga liang kenikmatannya meremas-remas mesra batang kejantananku. Saya rasakan nikmat yang mengagumkan. Serta kudengar Tante Laras berteriak, “Keluarkan saling To..” Dia mendekap kuat-kuat punggungku, diciuminya bibirku dengan buasnya. Tubuhnya mengejang serta, “Ooohh.. Iihhh.. Oohh..” suaranya kesempatan ini keras sekali, pada malam yang sunyi.
Kami tidur bersama dengan malam itu. Dia nyenyak sekali tertidur. Sedang saya tidak. Mataku terus melotot. Kejantananku tidak ingin kompromi, masih tegak prima. Sesekali kuremas payudaranya, dia masih tidur lelap, kuelus goa kenikmatannya, dia diam saja. Kudekatkan lampu duduk di muka selangkangannya. Kupermainkan liang kewanitaannya, kuelus, kusibakkan ke-2 bibirnya serta kuperhatikan semua. Kuraba-raba klitorisnya yang tersembunyi di atas bibir kemaluannya. Oh, baru pertama saya lihat panorama ini. Sesekali Tante Laras bangun untuk selanjutnya tertidur . “Aku ngantuk Tok,” tuturnya perlahan. Lihat kemaluannya yang bebas itu, kumanfaatkan dengan sepuas-puasnya. Pada akhirnya kukecup bibir Tante Laras lalu kujilati, Tante Laras kulihat bergelinjang kegelian sesaat. Lama kuhisap-hisap, kujilati klitorisnya sampai basah. Basah oleh ludahku bersatu dengan lendir yang keluar dari liang senggamanya. Diangkat-angkatnya pinggul Tante Laras, mengisyaratkan dia keenakan, seolah ingin lidahku terus menjilatinya.
Slot Game IndonesiaLihat Tante Laras telah memberi respon, selekasnya kutiduri Tante Laras untuk ke-2 kalinya. Tante Laras kesempatan ini berlaku pasif masih mungkin kecapekan, kumasukkan kejantananku, kesempatan ini berasa cukup seret. Tante Laras mendesah, “Pelan-pelan Tok, sakit..” Saya menurutinya. Pelan-pelan kumasukkan batang kejantananku ke liang senggamanya yang seret itu, sampai semua habis tertelan oleh kemaluan Tante Laras. Kugoyang sesaat, keluarlah maniku dengan deras.
Demikianlah, berulang-kali kusetubuhi Tante Laras, baik dalam kondisi sadar atau tidak. Saya tidak dapat mengalkulasi berapakah kali air maniku muncrat. Hingga kemudian saya betul-betul kecapekan serta tertidur.
Mulai sejak itu saya jadi seringkali ke rumah Tante Laras. Hingga kemudian saya diterima kerja di kota lain. Sekarang usianya mungkin telah 55 tahun. Terkadang saya masih senang mengunjunginya, serta tidak lupa memberi siraman air kesenangan ke kemaluannya.
0 Komentar untuk "Nikmatnya Bersetubuh Dengan Si Tante"