Putri Anisa adalah seorang Pramugari cantik yang bekerja pada sebuah perusahaan penerbangan swasta, usianya baru menginjak 19 tahun, wajahnya cantik imut-imut, postur tubuhnya tinggi dan langsing proporsional. Dengan dianugerahi penampilan wajah yang cantik ini sangat memudahkan baginya untuk diterima bekerja sebagai seorang pramugari. Demikian pula dengan karirnya dalam waktu yang singkat karena kecantikannya itulah dia telah menjadi sosok primadona di perusahaan maskapai penerbangan itu. Banyak lelaki yang berusaha merebut hatinya, baik itu sesama karyawan ditempatnya bekerja, penumpang maskapai atau kawan-kawan lainnya. Namun karena alasan masih ingin berkarir maka dengan secara halus maksud-maksud dari para lelaki itu ditolaknya.
Akan tetapi tidak semua lelaki memahami atas sikap dari Putri itu. Rino adalah salah satu dari orang yang tidak bisa menerima sikap Putri terhadap dirinya. Kini dirinya bersama dengan seorang temannya telah melakukan suatu perhitungan terhadap Putri. Rencana busuk yang akan dilakukannya terhadap Putri. Malam ini mereka telah menyergap Putri dikamar kostnya. Rino adalah satu dari sekian banyaknya lelaki yang menaruh hati kepada dirinya, akan tetapi Rino bukanlah seseorang yang dikenalnya dengan baik karena kedudukannya bukanlah seorang karyawan penerbangan ditempatnya bekerja atau kawan-kawannya yang lain, melainkan dia adalah seorang tukang batu yang bekerja dibelakang kost-kostan ini. Ironisnya, Rino yang berusia setengah abad lebih dan melebihi usia ayah Putri itu lebih sering menghalalkan segala cara dalam mendapatkan sesuatu, maklumlah dia bukan seseorang yang terdidik. Segala tingkah laku dan perbuatannya pun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar.
“Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Putri yang tengah tergolek dikasurnya.
“Aku dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Sejak perjumpaannya pertama dengan Putri beberapa bulan yang lalu, Rino langsung jatuh hati kepada Putri. Dimata Rino, Putri bagaikan bidadari yang turun dari khayangan sehingga selalu hadir didalam lamunnanya. Dia pun berniat untuk menjadikannya sebagai istri yang ke-4. Bak bukit merindukan bulan, Rino tidak berdaya untuk mewujudkan impiannya itu. Predikatnya sebagai tukang batu, duda dari 3 kali perkawinan, berusia 51 tahun, lusuh dan miskin menghanyutkan impiannya untuk dapat mendekati sang bidadari itu.
Terlebih-lebih ada beberapa kali kejadian yang sangat menyakitkan hatinya terkait dengan Putri sang bidadari bayangannya itu. Sering tegur sapanya diacuhkan oleh Putri,tatapan mata Putripun selalu sinis terhadap dirinya. Lama kelamaan didalam diri Rino tumbuh subur rasa benci terhadap Putri, penilaian terhadapnya pun berubah, rasa kagumnya telah berubah menjadi benci namun gairah nafsu sex terhadap Putri tetap bersemi didalam dirinya tumbuh subur menghantui dirinya selama ini. Akhirnya dipilihlah sebuah jalan pintas untuk melampiaskan nafsunya itu, kalaupun cintanya tidak dapat setidaknya dia dapat menikmati tubuh Putri pikirnya. Jadilah malam ini Rino melakukan aksi nekat untuk memperkosanya, diapun membulatkan hatinya untuk memberi pelajaran kepada Putri sekaligus melampiaskan nafsu birahi sexnya yang selama ini mulai tumbuh secara subur didalam dirinya.
Kini sang bidadari itu telah tergeletak dihadapannya, air matanya pun telah membasahi wajahnya yang putih bersih itu. “Lihat aku, cewek bangsat…..!”, hardiknya seraya memegang kepala Putri dan menghadapkan kewajahnya. “Hmmmphh….!!”, jeritnya yang tertahan oleh kain yang menyumpal dimulutnya, mata Putri pun melotot ketika menyadari bahwa saat ini dia telah berhadapan dengan Rino seseorang yang dibencinya. Hatinya pun langsung ciut dan tergetar tatkala Rino yang berada dihadapannya tertawa penuh dengan kemenangan, “Hahaha….malam ini kamu jadi pemuasku, gadis cantik”. Keringat pun langsung mengucur deras membasahi tubuh Putri, wajahnya nampak tersirat rasa takut yang dalam, dia menyadari betul akan apa-apa yang bakal terjadi terhadap dirinya. Disaat seperti inilah dia menyadari betul akan ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam hatinya, akan sikap- sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Rino.
Kini dihadapan Putri, Rino mulai melepaskan baju kumalnya satu persatu hingga akhirnya telanjang bulat. Walaupun telah berusia setengah abad lebih, namun karena pekerjaannya sebagai buruh kasar maka Rino memiliki tubuh yang atletis, badannya hitam legam dan kekar, beberapa buah tatto menghiasi dadanya yang bidang itu. Isak tangis mulai keluar dari mulut Putri, disaat Rino mulai mendekat ketubuhnya. Tangan kanannya memegang batang kemaluannya yang telah tegak berdiri itu dan diarahkannya kewajah Putri. Melihat ini Putri berusaha memalingkan wajahnya, namun tangan kiri Rino secepat kilat mencengkram erat kepala Putri dan mengalihkannya lagi persis menghadap ke batang kemaluannya.. Dan setelah itu dioles-oleskannya batang kemaluannya itu diwajah Putri, dengan tubuh yang bergetar Putri hanya bisa memejamkan matanya dengan erat karena merasa ngeri dan jijik diperlakukan seperti itu. Sementara kepala tidak bisa bergerak-gerak karena dicengkraman erat oleh tangan Rino. “Ahhh….perkenalkan rudal gue ini sayang…..akhhh….” ujarnya sambil terus mengoles-oleskan batang kemaluannya diwajah Putri, memutar-mutar dibagian pipi, dibagian mata, dahi dan hidungnya. Melalui batang kemaluannya itu Rino tengah menikmati kehalusan wajah Putri. “Hai cantik !….sekarang sudah kenal kan dengan kontol gue ini, seberapa mahal sih wajah cantik elo itu hah ? sekarang kena deh ama kontol gue ini….”, sambungnya.
BACA JUGA > NGESEKS DI TOILET KAMPUS
Setelah puas dengan itu, kini Rino mendorong tubuh Putri hingga kembali terjatuh kekasurnya. Sejenak dikaguminya tubuh Putri yang tergolek tak berdaya ditempat tidurnya itu. Baju seragam pramugarinya masih melekat rapi dibadannya. Baju dalaman putih dengan dasi kupu-kupu berwarna biru ditutup oleh blazer yang berwarna kuning tua serta rok pendeknya yang berwarna biru seolah semakin membangkitkan birahi Rino, apalagi roknya agak tersingkap hingga pahanya yang putih mulus itu terlihat. Rambutnya yang panjang sebahu masih digelung sementara itu topi pramugarinya telah tergeletak jatuh disaat penyergapan lagi. “Hmmpphhh…mmhhh…”, sepertinya Putri ingin mengucapkan sesuatu kepadanya, tapi apa perdulinya paling-paling cuma
permintaan ampun dan belas kasihan. Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuh Putri menjadi tengkurap, kedua tangannya yang terikat kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahnya menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Rino itu kini mengusap-usap bagian pantat Putri, dirasakan olehnya pantat Putri yang sekal. Sesekali tangannya menyabet bagian itu bagai seorang ibu yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal “Plak…Plak…”. “Wah sekal sekali pantatmu…”, ujar Rino sambil terus mengusap-usap dan memijit- mijit pantat Putri.
Putri hanya diam pasrah, sementara tangisannya terus terdengar. Tangisnya terdengar semakin
keras ketika tangan kanan Rino secara perlahan-lahan mengusap kaki Putri mulai dari betis naik terus kebagian paha dan akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh kebagian selangkangannya.
Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Rino, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamnya dan langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal ini membuat badan Putri agak menggeliat, dia mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Rino tadi langsung menusuk lobang kemaluan Putri. “Egghhmmmmm…….”, Putri menjerit badannya mengejang tatkala jari telunjuk Rino masuk kedalam liang kewanitaannya itu. Badan Putripun langsung menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan, ketika Rino memainkan jarinya itu didalam lobang kemaluan Putri. Dengan tersenyum terus dikorek- koreknyalah lobang kemaluan Putri, sementara itu badan Putri menggeliat-geliat jadinya, matanya merem-melek, mulutnya mengeluarkan rintihan- rintihan yang teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya itu “Ehhmmmppphhh….mmpphhhh…..”. Setelah beberapa menit lamanya, kemaluan Putripun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Rino kemudian mencabut jarinya.
Tubuh Putripun dibalik sehingga posisinya terlentang. Setelah itu roknya disingkapkan keatas hingga rok itu melingkar dipinggulnya dan celana dalamnya yang berwarna putih itu ditariknya hingga bagian bawah Putri kini telanjang. Terlihat oleh Rino, kemaluan Putri yang indah, sedikit bulu-bulu tipis yang tumbuh mengitari lobang kemaluannya yang telah membengkak itu.
Dengan bernafsunya direntangkan kedua kaki Putri hingga mengangkang setelah itu ditekuknya hingga kedua pahanya menyentuh ke bagian dada. Wajah Putri semakin tegang, tubuhnya gentar, seragam pramugarinyapun telah basah oleh keringat yang deras membanjiri tubuhnya, Rino bersiap-siap melakukan penetrasi ketubuh Putri. “Hmmmmpphhh……….hhhhhmmmmppp…. ..”, Putri menjerit dengan tubuhnya yang mengejang ketika Rino mulai menanamkan batang kemaluannya didalam lobang kemaluan Putri. Matanya terbelalak menahan rasa sakit dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Rino terus berusaha menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit selain Putri masih perawan, usianyapun masih tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Rino berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya didalam vagina Putri. Tubuh Putri berguncang-guncang disaat itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan dikemaluannya itu. Diapun menyadari bahwa malam itu keperawanannya akhirnya terenggut oleh Rino. “Ahh….kena kau sekarang !!! akhirnya Gue berhasil mendapatkan perawan elo !”, bisiknya ketelinga Putri.
Hujanpun semakin deras, suara guntur membahana memekakkan telinga. Karena ingin mendengar suara rintihan gadis yang telah ditaklukkannya itu, dibukannya kain yang sejak tadi menyumpal mulut Putri. “Oouuhhh…..baang….saakiitt…banngg….ampuunn …”, rintih Putri dengan suara yang megap- megap. Jelas Rino tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memopakan batang kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Putri. “Aakkhh….ooohhhh….oouuhhhh….ooohhhggh… .”, Putri merintih-rintih, disaat tubuhnya digenjot oleh Rino, badannyapun semakin menggeliat-geliat. Tidak disadarinya justru badannya yang menggeliat-geliat itu malah memancing nafsu Rino, karena dengan begitu otot-otot dinding vaginanya malah semakin ikut mengurut-urut batang kemaluan Rino yang tertanam didalamnya, karenanya Rino merasa semakin nikmat. Menit-menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Rino terus menggenjot tubuh Putri, Putripun nampak semakin kepayahan karena sekian lamanya Rino menggenjot tubuhnya. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, matanya mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirnya menganga mengeluarkan alunan-alunan rintihan lemah, “Ahhh…..ahhhh…oouuhhhh…”. Dan akhirnya Rinopun berejakulasi di lobang kemaluan Putri, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya memenuhi rahim Putri. “A..aakkhhh…..”, sambil mengejan Rino melolong panjang bak srigala, tubuhnya mengeras dengan kepala menengadah keatas. Puas sudah dia menyetubuhi Putri, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menaklukan Putri, puas dalam merobek keperawanan Putri dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis cantik itu. Putri menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, dia sadar bahwa pasangannya telah berejakulasi karena disakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri vaginanya. Cairan kental hangat yang bercampur darah itu
memenuhi lobang kemaluan Putri sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Putri yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini tubuhnya sudah lemah sekali.
Dengan mendesah puas Rino merebahkan tubuhnya diatas tubuh Putri, kini kedua tubuh itu jatuh lunglai bagai tak bertulang. Tubuh Rino nampak terguncang-guncang sebagai akibat dari isak tangis dari Putri yang tubuhnya tertindih tubuh Rino. Setelah beberapa menit membiarkan batang kemaluannya tertanam dilobang kemaluan Putri, kini Rino mencabutnya seraya bangkit dari tubuh Putri. Badannya berlutut mengangkangi tubuh lunglai Putri yang terlentang, kemaluannya yang nampak sudah melemas itu kembali sedikit- demi sedikit menegang disaat merapat kewajah Putri. Dikala sudah benar-benar menegang, tangan kanan Rino sekonyong-konyong meraih kepala Putri. Putri yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu itu, terkejut dengan tindakan Rino. Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Rino yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Belum lagi sempat menjerit, Rino sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Walau Putri berusaha berontak namun akhirnya Rino berhasil menanamkan penisnya itu kemulut Putri. Nampak Putri seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang kemaluan Rino yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah itu Rino kembali memopakan batang kemaluannya didalam rongga mulut Putri, wajah Putri memerah jadinya, matanya melotot, sesekali dia terbatuk-batuk dan akan muntah. Namun Rino dengan santainya terus memompakan keluar masuk didalam mulut Putri, sesekali juga dengan gerakan memutar-mutar. “Aahhhh….”, sambil memejamkan mata Rino merasakan kembali kenikmatan di batang kemaluannya itu mengalir kesekujur tubuhnya. Rasa dingin, basah dan geli dirasakannya dibatang kemaluannya. Dan akhirnya, “Oouuuuhhhh…Dinndaaaa…sayanggg… ..”, Rino mendesah panjang ketika kembali batang kemaluannya berejakulasi yang kini dimulut Putri. Dengan terbatuk-batuk Putri menerimanya, walau sperma yang dimuntahkan oleh Rino jumlahnya tidak banyak namun cukup memenuhi rongga mulut Putri hingga meluber membasahi pipinya. Setelah memuntahkan spermanya Rino mencabut batang kemaluannya dari mulut Putri, dan Putripun langsung muntah-muntah dan batuk-batuk dia nampak berusaha untuk mengeluarkan cairan-cairan itu namun sebagian besar sperma Rino tadi telah mengalir masuk ketenggorokannya.
Saat ini wajah Putri sudah acak- acakan akan tetapi kecantikannya masih terlihat, karena memang kecantikan dirinya adalah kecantikan yang alami sehingga dalam kondisi apapun selalu cantik adanya. Dengan wajah puas sambil menyadarkan tubuhnya didinding kasur, Rinopun menyeringai melihat Putri yang masih terbatuk-batuk. Rino memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan kembali tenaganya. Sementara itu tubuh Putri meringkuk dikasur sambil terisak-isak. Waktupun berlalu, jam didinding kamar Putri telah menunjukkan pukul 1 dinihari. Sambil santai Rinopun menyempatkan diri mengorek-ngorek isi laci lemari Putri yang terletak disamping tempat tidur. Dilihatnya album foto- foto pribadi milik Putri, nampak wajah-wajah cantik Putri menghiasi isi album itu, Putri yang anggun dalam pakaian seragam pramugarinya, nampak cantik juga dengan baju muslimnya lengkap dengan jilbab ketika foto bersama keluarganya saat lebaran kemarin dikota asalnya yaitu Bandung. Kini gadis cantik itu tergolek lemah dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak. Selain itu, ditemukan pula beberapa lembar uang yang berjumlah 2 jutaan lebih serta perhiasan emas didalam laci itu, dengan tersenyum Rino memasukkan itu semua kedalam kantung celana lusuhnya, “Sambil menyelam minum air”, batinnya.
Setelah setengah jam lamanya Rino bersitirahat,kini dia bangkit mendekati tubuh Putri. Diambilnya sebuah gunting besar yang dia temukan tadi didalam laci. Dan setelah itu dengan gunting itu, dia melucuti baju seragam pramugari Putri satu persatu. Singkatnya kini tubuh Putri telah telanjang bulat, rambutnyapun yang hitam lurus dan panjang sebahu yang tadi digelung rapi kini digerai oleh Rino sehingga menambah keindahan menghiasi punggung Putri. Sejenak Rino mengagumi keindahan tubuh Putri, kulitnya putih bersih, pinggangnya ramping, payudaranya yang tidak terlalu besar, kemaluannya yang walau nampak bengkak namun masih terlihat indah menghias selangkangan Putri. Tubuh Putri nampak penuh dengan kepasrahan, badannya kembali tergetar menantikan akan apa-apa yang akan terjadi terhadap dirinya.
Sementara itu hujan diluar masih turun dengan derasnya, udara dingin mulai masuk kedalam kamar yang tidak terlalu besar itu. Udara dingin itulah yang kembali membangkitkan nafsu birahi Rino. Setelah hampir sejam lamanya memberi istirahat kepada batang kemaluannya kini batang kemaluannya kembali menegang. Dihampirinya tubuh telanjang Putri, “Yaa…ampuunnn bangg…udah dong….Putri minta ampunn bangg…oohhh….”, Putri nampak memelas memohon-mohon kepada Rino. Rino hanya tersenyum saja mendengar itu semua, dia mulai meraih badan Putri. Kini dibaliknya tubuh telanjang Putri itu hingga dalam posisi tengkurap. Setelah itu ditariknya tubuh itu hingga ditepi tempat tidur, sehingga kedua lutut Putri menyentuh lantai sementara dadanya masih menempel kasur dipinggiran tempat tidur, Rinopun berada dibelakang Putri dengan posisi menghadap punggung Putri. Setelah itu kembali direntangkannya kedua kaki Putri selebar bahu, dan…. “Aaaaaaaaakkkkhh………”, Putri melolong panjang, badannya mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat Rino menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Putri.
Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah kembali Rino berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Putri. Setelah itu tubuh Putripun kembali disodok-sodok, kedua tangan Rino meraih payudara Putri serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya Rino menyodomi Putri, waktu yang lama bagi Putri yang semakin tersiksa itu. “Eegghhh….aakkhhh….oohhh…”, dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok- sodok Putri merintih-rintih, sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tangan Rino. Rino kembali merasakan akan mendapatkan klimaks, dengan gerakan secepat kilat dicabutnya batang kemaluan itu dari lobang anus Putri dan dibaliklah tubuh Putri itu hingga kini posisinya terlentang. Secepat kilatpula dia yang kini berada diatas tubuh Putri menghujamkan batang kemaluannya kembali didalam vagina Putri. “Oouuffffhhh……”, Putri merintih dikala Rino menanamkan batang kemaluannya itu. Tidak lama setelah Rino memompakan kemaluannya didalam liang vagina Putri “CCREETT….CCRROOOT…CROOTT…”, kembali penis Rino memuntahkan sperma membasahi rongga vagina Putri, dan Putripun terjatuh tak sadarkan diri.
Fajar telah menjelang, Rino nampak meninggalkan kamar kost Putri dengan tersenyum penuh dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah stasiun bus antar kota, sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan perhiasan emas. Entah apa yang akan terjadi dengan Putri sang pramugari cantik imut-imut itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Entahlah, yang jelas setelah dia berhasil menikmati gadis cantik itu, hal itu bukan urusannya lagi.
0 Komentar untuk "ML DENGAN PRAMUGARI CANTIK DAN HOT"